Oleh: Abdullah Zaen, Lc, MA*)
Kaya
atau miskin adalah salah satu bagian takdir yang sudah ditentukan Allah sebelum
hamba terlahir ke muka bumi. Kita hanya bisa berikhtiar, adapun hasilnya
tergantung kehendak Allah ta'ala.
Namun
andaikan para manusia diberi pilihan, niscaya semuanya atau kebanyakan akan
memilih menjadi orang kaya. Padahal sebenarnya belum tentu kekayaan itu baik
untuk diri mereka di dunia maupun akhirat.
Baik
menjadi orang kaya maupun miskin masing-masing memiliki kelebihan. Orang miskin
akan masuk surga terlebih dahulu, sedangkan orang kaya berpeluang melakukan
berbagai jenis ibadah yang tidak bisa dilakukan si miskin.
Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِيْنَ الْجَنَّةَ قَبْلَ
أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُ مِائَةِ عَامٍ
"Kaum fakir masuk surga lima ratus
tahun atau setengah hari sebelum orang-orang kaya".[1]
Dalam hadits lain Abu Hurairah radhiyallahu'anhu,
diceritakan bahwa kaum fakir datang kepada Nabi shallallahu'alaihiwasallam
dan berkata, "Orang-orang kaya mengungguli kami dengan derajat yang
tinggi dan kenikmatan yang abadi! Mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa
sebagaimana kami berpuasa dan mereka memiliki kelebihan harta yang bisa
digunakan untuk haji, umrah, jihad dan shadaqah!".
Beliau menjawab, "Maukah
kuberitahukan tentang suatu amalan yang jika kalian lakukan maka kalian akan
bisa mengejar mereka, tidak akan terkejar orang lain dan kalian akan menjadi
orang terbaik di antara kaum kalian. Kecuali jika ada yang melakukan amalan
serupa. Ucapkanlah tasbih, tahmid dan takbir setiap sesudah shalat 33
kali". HR.
Bukhari dan Muslim.
Di
dalam riwayat ath-Thabrany yang dinilai sahih oleh al-Albany ditambahkan
"Bahwa berita tersebut sampai ke telinga orang-orang kaya, lalu mereka
melakukan hal serupa. Kaum fakir pun datang lagi kepada Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam dan mengadukan hal itu. Maka beliau menimpali, "Itu
merupakan karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya".
Ranjau-ranjau kekayaan dan
kemiskinan
Apapun yang Allah takdirkan
untuk kita; menjadi orang kaya maupun miskin, yang perlu kita waspadai adalah
jangan sampai hal itu menjauhkan kita dari jalan ke surga.
Jangan
sampai si kaya:
1.
1. Demi meraup kekayaannya, ia menggunakan
cara-cara yang haram.
2.
2. Akibat kekayaannya ia menjadi sombong
3.
3. Enggan untuk menunaikan zakat hartanya
4.
4. Menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang
dimurkai Allah.
Begitu pula si miskin jangan juga:
1. 1. Iri dan
dengki kepada si kaya
2. 2. Merendahkan
kehormatan dan harga dirinya dengan meminta-minta tanpa kebutuhan
3. 3. Tidak
ridha dengan takdir Allah ta'ala
a
Artikel ini di pindai dari selebaran yang dibagikan di stand Ponpes Tunas Ilmu dalam acara Muslim Fair 2015, Gor Satria purwokerto
[1] Hadits
hasan shahîh. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2353, 2354) dan Ibnu Majah
(no. 4122), dari Abu Hurairah rahimahullah. Lihat Shahîh Sunan at-Tirmidzi
(II/276, no. 1919).
0 Response to "KAYA ATAU MISKIN SAMA SAJA?"
Post a Comment